Popular Post

Popular Posts

Posted by : clarissaachan


Bermain sex dengan teman ibu saya

Agen Poker - Panggil saja saya Beni, dahulu saya memiliki kategori belajar yang senantiasa rutin belajar di salah satu rumah sahabat kami, Faris. Saya, Faris, Yadi dan Boby. Tiap-tiap ada tugas atau akan ulangan kami berempat senantiasa belajar kategori hingga menginap, sebab pada dikala itu, si kecil kelas satu masuk sekolah pada siang hari.

Temanku yang bernama Faris dari keluarga yang dapat dibilang kaya dibanding sahabat-sahabat yang lain. Ia yakni si kecil kedua dari 2 bersaudara alisa si kecil ragil. Ayahnya seorang pejabat Depkeu dan ibunya adalah dokter di salah satu RS ternama di kota S, kami umumnya memanggil dengan sebutan tante Imel. Seandainya belajar kami sampi malem otomatis kami bertiga menginap di rumah Faris. Bahkan kadang kami kerap kali diajak bertamasya sama keluarnya Faris.

Agen Slot - Rumah Faris terdiri dari dua lantai. Jika Faris telah tidur di kamarnya yang berada di lantai bawah, kami bertiga kerap kali mendiskusikan kakaknya yang bernama Mela.  yang kami diskusikan tak lain yakni wajah ayunya serta body seksi yang disertai kulit putih mulus terawat. Tetapi anehnya, saya malahan berminat memperhatikan tante Imel, yang usianya kaprah-kaprah 40tahun. Jika memperhatikan tante Imel muncullah impian fantasi sesku yang membikin darahku berdesir tidak menentu. Berhubung tante Imel adalah ibu kandung dari sahabat baikku jadi saya cuma dapat berimajinasi dan hanya dapat memendam rasa ini, saya tak berani cerita pada orang lain.

Semua member kelurga Faris penyuka olahraga, karenanya tiap-tiap pekan senantiasa diisi dengan kesibukan berolahraga. Terutamanya olahraga tenis. Kebetulan saya juga piawai dalam bidang tenis, karenanya saya senantiasa diajak bermain tenis bersama.

Di Baca Juga Sex Bebas Seorang Anak Kuliahan Di Kampus

Saya yang dianggap paling pintar, karenanya saya kerap kali dipasangkan dengan tente Imel seandainya bermain double. Tante Imel mempunyai body yang proporsional dengan tinggi badan sekitar 167cm, baju yang dikenakan tante Imel sewaktu bermain tenis memang senantiasa seksi. Dengan menerapkan rok pendek serta atasan teladan tank top. Kami kerap kali berpelukan serta bersentuhan seandainya kami memenangkan permainan. Dan itu membikin jantungku berdegub tidak menentu serta muncul impian sex kepada tante Imel. Kadang sesudah selesai olahraga, saya seketika masturbasi dengan membayangkan wajah dan tubuh tante Imel yang seksi.

Pada waktu malam pekan, sebab tidak mempunyai pacar saya menghabiskan malamku dengan berkeliling rumit memakai kendaraan beroda empat papaku sendirian. Seluruh temanku pada ngapel termasuk Faris. Ideal di depan rumah Faris, entah apa yang terjadi dengan kendaraan beroda empat yang kubawa tiba-tiba terbatuk-batuk seperti kehabisan BBM. Walaupun waktu itu hujan betul-betul lebatnya dan SPBU terdekat kaprah-kaprah 3km dari lokasi daerah mobilku mogok. Walhasil saya menetapkan untuk meminjam telpon di rumah Faris untuk menelpon papaku atau siapa saja untuk membantuku membelikan BBM.

Di Baca Juga :   Hotnya Tubuh Semok Bu Ria

Sambil hujan-hujanan saya berlari menuju rumah Faris, demikian itu hingga diteras rumahnya, tampak suasananya sepi tidak ada kendaraan beroda empat atau terdengar bunyi dari dalam rumah membuktikan jika rumahnya sedang kosong. Padahal demikian itu saya konsisten saja mencoba memencet bel rumah 2x, namun tidak lama kemudian terdengar bunyi dari dalam rumah.

“Ya…siapa?”. Itu mendengar jawaban itu hatiku seketika berdegub sebab saya betul-betul ketahui dengan bunyi itu
“Beni, tante…maaf tante malem-malem ganggu. Saya kehabisan bensin di depan rumah tante dan berniat berharap pinjam telpon untuk menghubungi papa aku” jawabku.
Kemudian terdengar bunyi langkah menuju pintu dan dikala pintu terbuka tampaklah sesosok wanita separo baya yang tampak betul-betul cantik.

“Beni…malem-malem gini hujan-hujanan, ayo masuk dahulu, seketika masuk saja ke kamar Faris utnuk cari pakaian ganti, terus jika telah selesai ke ruang tengah ya biar tante buatin teh anget” kata tante Imel.
Di dalam kamar dan berganti pakaian, saya masih terbayang tante Imel yang pada waktu malam itu menggunmakan gaun tidur yang tipis yang menampakkan tubuh seksinya.

Itu selesai ganti pakaian saya seketika menuju ruang tengah seperti yang diperintah tante Imel. Kuminum teh hangat bikinan tente Imel, dan kemudian bertanya padanya,

“Kog sepi tante pada kemana?”
“Om, lagi ke rumah saudaranya yang sedang sakit, meskipun Mela tadi dijemput pacarnya berharap diajak jalan dan Faris kau tau sendiri donk kemana ia” jelas tante Imel.
“Kog tante gak ikut serta Om?” tnyaku penasaran.
“Kebetulan mbak Minah(asisten rumah tante Imel) sedang ijin pulang kampung, jadi tante patut jaga rumah deh” jawabnya.
“Oh iya tante, saya berharap pinjem telpon jadi lupa nih” kataku.
“Hahahaa…emang kau lagi mikiran apa kog jadi lupa jika berharap pinjam telpon” kata tante Imel sambil ngakak.
“Hehehee…gak mikir apa-apa kog tante?” jawabku agak malu.

Saya seketika saja menuju ruang keluarga dan lantas telpon ke rumahku namun sama sekali tidak ada jawaban. AKu mencobanya berulang kali konsisten saja tidak ada yang menjawab telponku. Dari belakang tiba-tiba terdengar bunyi tante Imel,

“Gak diangkat Ben?” tanyanya.
“Gak tante, mungkin telah pada tidur” jawabku.
“Ya udah kau tunggu Faris aja, sembari nemenin tante” katanya.
“Iya tante” jawabku singkat.

Kemudian tante Imel mengajakku ke duduk di sofa depan Layar. Sebelum saya sempat duduk di sofa, tante Imel berkata padaku,

“Oya Ben, aku donk ajarin tante tolong Cellin Dion yang My Heart Will Go On, jari-jari atnte masih kagok untuk nyanyiannya-pindah”
“Kapan tante?” tanyaku.
“Kini aja yuk, mumpung kau disini…” ajaknya.

Kami berdua lalu berjalan menuju piano dan duduk berdampingan di kamu piano yang tak terlalu besar. Sebab saya aku perpindahan jari-jari tangan otomatis saya senantiasa senantiasa jari tante Imel yang halus dengan kuku yang terawat dengan memegang. Denyut jantungku terasa makin berdegub apalagi ditambah menghirup bau parfum dari tubuh tante Imel yang membikin batang kontolku jadi mengeras secara membuat.

“Lhoh Ben pelan suaramu jadi bergetar gitu, kau kedinginan ya?” tanya tante Imel.
“Gakpap kok tante, saya cuma…” jawabku terpotong.
“Jangan-jangan kau gak berharap ngajarin tante ya? Atau mungkin kau ada kamu malam pekan dengan pacar kau?” tante tanye Imel penasaran.
“Saya belum punya pacar tante, gak kayak Faris dan yang lainnya” jawabku.

Indah tante Imel aku merapat padaku dan tiba-tiba kepalanya bersandar di bahuku dan ia bertanya padaku,

“Ben, pernah gak Faris bercerita padamu jika ayahnya punya istri lagi yang jauh lebih seksi dan muda dari tante, usianya 27tahunan kaprah-kaprah”

Baca Juga : Olin Remaja Mau Jelita

Mendengar itu saya jadi aku separo mati masak sih ayahnya Faris punya istri lagi walaupun menurutku tante Imel nyaris padahal.

“Masak sih tante, jika saya lihat sih tante sama om mesra-mesraan terus” kataku.

Lagi-lagi duduk tante Imel aku merapat padaku, tangannya diletakkan diatas pahaku dan dengan tak sengaja tanganya tidak batang kontolku yang meraba tadi makin mengeras saja, tante Imel sejak lalu berteriak kecil,

“Ah…”. Tante Imel seketika menatapku yang menunduk malu. Dengan wajah sendu dan sensual ia kembali bertanya padaku,

“Ben, jawab jujur yaaah, kau telah pernah telah intim belum?”
Dan dengan aku dan gugup saya menjawab, “Be..be…belum pernah tante”
“Aku gak jika tante ajarin…sebagai gantinya kau ngajarin tante main piano” katanya.
Saya tidak kuasa menjawab pertanyaan tante Imel tidak namun tiba-tiba tente Imel seketika menyosor mulutku secara liar. Lidahnya terus lantas menjilat segala seluruh mulutku. Setibanya cuma itu tangannya sejak terus meremas bahkan dan rambutku.

“Beni sayang, ayo kita pindah ke kamar aja yuk” ajaknya. Mendengar itu saya aku aku bercampur kaget sebab karena lagi saya dapat dapat kehangatan tubuh tante Imel yang telah lama saya idamkan.

Selanjutnya di kamar tante Imel seketika mendorongku ke kasur dan menindih badanku. Tidak tante Imel seketika melucuti pakaian tidurnya dan terbentanglah toket montok dengan puting kemerahan. Dalm pakaian masih bengong, tiba-tiba tangan tante Imel menarik tanganku dan seketika lantas ke arah toketnya. Tanpa menyia-nyiakan waktu, saya seketika meremas dengan halus sambil memilin putingnya yang makin tegak dan mengeras.

“Sssthhh…oohhh…terus Ben, puasin tante Ben…” racaunya. Sadar saya masih menerapkan pakaian kemudian tante Imel lantas melucuti segala pakaianku dan mengelus-elus selakanganku dan mulai meremas lembut batang kontolku.
“Burungmu besar juga ya Ben…boleh gak tante jilat?”
“Boleh saja jika tante berharap…”

Dengan beringas tante Imel seketika turun dan mulai mejilati batang kontolku. AKu dapat kenikmatan yang luar menikmati sekali. Tante Imel menjilati dan mengulum kontolku dengan piawai sekali. Kurasakan kepala kontolku hingga tidak ujung kerongkongannya. Setibanya lama kemudian tante Imel tidak posisinya menjadi 69. Terlihatlah suatu mengubah panorama, bulu hitam dengan belahan merah dan segumpal daging merah kecil yang berkilau.

“Ayo jilat memek tante Ben” pintanya.

Tanpa sungkan-sungkan dan indah, seketika saja kuarahkan lidahku untuk menjelajah sambil terus menghirup harumnya lantas tante Imel yang bagaikan candu itu.

Dia permainan saling menjilat, tante Imel lantas lantas dan memintaku untuk berdiri sambil tangannya terus menggenggam batang kontolku dan berbaring ke arah memeknya.

“Ayo Ben, bermigrasi sekarang burungmu ke dalam lubang memekku” pintanya. Tante Imel membimbingku dengan menekan tubuhku masukan batang kontolku tidak ke bibir memeknya dan dengan sedikit dorongan alhasil ” Bleeesss….”

“Aaaahhh….” desah tante Imel memecah kesunyian.

Sambil terus menyodokkan kontolku tidak lupa saya meremas-remas toket tante Imel secara bergantian. Tanpa berkata apa-apa, tante Imel tiba-tiba membantingku dan menduduki tubuhku. Ia mulai bergerak turun naik memutar. Saya aku takjub saja memperhatikan keagresifan tante Imel ini. Untuk mengimbangi permainan tante Imel, kuangkat pinggulku melihat kontolku dapat masuk lebih dalam dan tidak lupa tanganku terus memilin putingnya. Mulut kami terus meracau dengan kata-kata yang tidak kepuasan, tante Imel memintaku untuk membalikkan badannya ke posisi semula sambil memintaku untuk menyodoknya lebih menampilkan. Tidak lama kurasakan batang kontolku aku kian dan memek tante Imel juga kurasakan hal yang sama. Usai lama kemudian tubuh kami mengejang dan seperti di komando kami berdua berteriak,

“Arrgghhh…aaahhh….oohhh….”

Dari kemaluanku kurasakan keluar cairan tidak dengan enak kenikmatan dari dalam memek tante Imel dan kami saling berpelukan erat dengan denyut yang memburu sambil terus nafas kenikmatan yang tak tidak dilukiskan dengan kata-kata yang baru saja saya raih bersama tante Imel. Wanita yang selama ini menjadi fantasi sex ku.

Dia adegan yang tidak mungkin kuhapuskan dari ingatanku, tante Imel bertanya,

“Gimana Ben, puas gak? jika lain waktu kita ulang lagi kau keberatan gak?”
“Puas banget tante…iya saya berharap, berharap tante butuh seketika saja kontak saya”
“Makasih ya” katanya sambil aku mesra pipiku.

Usai itu saya dan tante kembali aku dan kemudian kami berdua duduk di beres-beres menunggu Faris pulang untuk mengantarku mencari bensin.

Dia kejadian itu kami masih terus usai mengerjakan terlarang ini secara kekerabatan-kekerabatan.  ini mengumpet dikala saya menetapkan untuk menikah 4 tahun yang lalu.

Tante Imel sejak berpesan padaku, “Jangan pernah khianati istrimu, sebab tante telah dapat bagaimana sakitnya dikhianati suami.”

Dan hingga bermigrasi kami masih telah memegang, bersilaturrahmi dan saling memberi spirit di dikala kami merasa jatuh. Saya betul-betul menghormati mengerjakan ini, sebab pada dasarnya saya betul-betul menghargai tante Imel sebagai istri dan ibu yang memegang.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © cerita sex - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -