Popular Post

Popular Posts

Posted by : clarissaachan



Agen Slot-Sebelum membaca silahkan siapkan tisu lebih-lebih dulu, selamat merasakan,
Surya bercahaya amat terik hari ini saya ada kuliah, namun rasanya udara amat panas, ruang kuliah yang lazimnya teduh menjadi terasa pengap.

“Wah enaknya selesai kuliah pergi ke Mall,” pikirku.
Sesudah kuliah yang membosankan selesai, saya segera berangkat ke Mall PondOk Menawan,
“Seharian suntuk memperdengarkan dosen berceloteh, namun sesudah berada disini, ahh.. rasanya segar sekali.”

Kunikmati berjalan-jalan di PIM dan tanpa terasa perutku telah merasa lapar, saya berjalan menuju ke food court, sesudah duduk dan mengorder makanan, tiba-tiba mataku tertuju terhadap 3 orang Tante yang berada diseberang mejaku.

“Sexy dan indah juga,” pikirku.
Mataku tak dapat lepas dari 3 Tante hal yang demikian, khususnya yang menggunakan pakaian ketat warna merah, kuperkirakan umurnya 35-40 th, tingginya kurang lebih 1.60, rambutnya dicat warna, dengan payudara yang besar serta bokong yang bulat disupport dengan tubuhnya sexy.

“Waduh jadi pusing kepala atas dan bawah, nih,” kataku.

Sesudah selesai makan saya segera menuju ke tOko buku sebab takut tambah ‘pusing’, selesai membaca sebuah buku, saya berharap keluar dari tOko buku. Eh.. terbukti Tante-Tante yang tadi, berkeinginan masuk ke tOko buku juga, saya segera mengurungkan niat untuk keluar dari tOko buku, kulihat Tante berbaju merah itu sedang mencari buku meskipun sahabat-sahabatnya sedang memilih buku tulis (mungkin untuk buah hati-buah hati mereka) kemudian kudekati Tante hal yang demikian dengan sOk yakin.

Di Baca Juga : Nakalnya Tante Sherly Yang Suka Memainkan Burungku

“Halo Tante Mila apa khabar.”
Tante itu kaget mendengar suaraku.
“Maaf ya, kayaknya kau salah orang.”
Saya pura-pura kaget, “Aduh maaf Tante, habis dari belakang persis kaya Tanteku sih.”
Kemudian Tante itu cuma tersenyum dan berkata,
“Tante atau Tante?”
Saya kemudian tersenyum dan segera kualihkan diskusi,
“Lagi cari buku apa Tante? ee.. aku boleh tahu namanya enggakk?”
“Tante Dewi,” jawabnya.

Berikutnya kami mulai berbincang-bincang, namun mataku tak bisa lepas dari payudaranya yang amat menantang, hingga tiba-tiba ada bunyi dibelakangku.

“Waduh, siapa nih?” terbukti sahabat-sahabatnya Tante Dewi.
“Oo.. ini keponakanku, eh.. berkeinginan kemana kalian?”
Sambil ngakak mereka menjawab, “Kita enggak berkeinginan ganggu reuni keluarga ah, kau pulang sendiri aja ya Dew”.

Tante Dewi cuma mengangguk saja pedoman sependapat, sesudah sahabat-sahabatnya pergi, Tante Dewi mengajakku ke sebuah kafe. Sambil merasakan minuman, Tante Dewi bercerita perihal dirinya, singkat cerita, Tante Dewi baru saja pulang dari kelas Aerobik bersama-sama sahabatnya (cocok bodynya masih yahud) dan sekaligus mampir mencari buku untuk si kecilnya, kecuali itu ia juga menyebutkan kehidupan keluarganya.

Tante Dewi memiliki suami yang berada di Kalimantan, sedang membuka usaha perkayuan semenjak 3 tahun yang lalu dan cuma pulang setahun sekali sebab aktivitas yang tak dapat ditinggalkan. Padahal di rumah Tante Dewi cuma diantar oleh 2 buah hati laki-lakinya yang berumur 3 dan 5 tahun serta seorang asisten dan 1 babysister. Mengenal hal itu saya segera berdaya upaya,
“Wah jarang ML dong Tante, peluang nih”.

Tiba-tiba Tante Dewi berkata, “Tante kayaknya enggak dapat lama-lama, patut pulang sebab nanti petang ada arisan, jadi Tante berkeinginan siapin semuanya dari kini biar ada waktu untuk rehat.”

“Bagus Tante, ini nomor aku sekiranya Tante berkeinginan ketemu lagi sama aku.”
“Ok, ini nomor HP Tante, namun jangan telepon dahulu ya, biar Tante yang telepon kau.”
Hasilnya kami berpisah dan Tante Dewi berkomitmen akan menelepon saya.

Seminggu sudah berlalu dan selama itu saya hakekatnya amat berharap meneleponnya namun sebab telah berkomitmen untuk tak menghubunginya jadi saya cuma menunggu sambil berkeinginan, petang harinya HPku berbunyi, kulihat nomornya.

“Rupanya Tante Dewi!” dan segera kujawab,
“Halo Tante”
“Halo juga ini Andre?”
“Iya, ini Tante Dewi kan?”
“Iya, kau ada acara nanti petang?”
“Enggak ada tante, berkeinginan ketemu?”
“Kita ketemu di Mc Donald Thamrin jam 5 petang, dapat enggak?”
“Ok Tante, sekiranya gitu saya siap-siap deh, kini telah jam 4.”
“Ok Andre, hingga ketemu disana ya.”

Saya sempat keder, kok kayaknya Tante Dewi terburu-buru dan tiba-tiba segera mengajak ketemu.
“Ah, nanti juga tahu sekiranya telah ketemu.”

Pas jam 5, kami bersua dan segera mencari daerah duduk. Tante Dewi yang mengawali diskusi, “Kau keder ya? Kok tiba-tiba sekali Tante ajak kau ketemu, hakekatnya enggak ada apa-apa. Hanya berharap ngobrol aja sama kau, abis sahabat-sahabat Tante sedang keluar kota.”

“Untung pada keluar kota, sekiranya tak Andre enggak akan ditelepon sama Tante” jawabku.
“Iya enggak dong say, nomor kau sempat sirna, jadi Tante cari-cari dahulu untung ketemu, jadi Tante dapat segera hubungi kau.”
Kami berbincang-bincang kurang lebih selama 1/2 jam dan Tante Dewi bicara,
“Ndre, cari daerah rehat yuk.”

Saya nyaris enggak percaya mendengar kalimat yang cantik itu, dan segera saya mengangguk mengiyakan, Tante Dewi cuma ngakak kecil,
“Kau kaya buah hati kecil deh,” kata Tante Dewi. Kemudian kami menuju daerah parkir dan pergi dengan mobilnya mencari daerah yang dapat disewa untuk sebagian jam.
Sesudah mengorder dan masuk kamar, Tante Dewi segera membuka pakaiannya.
“Ndre, Tante mandi dahulu ya, sekiranya kau berkeinginan mandi, nyusul aja.”

Mendengar itu saya segera secepat kilat membuka pakaian dan berlari ke kamar mandi, disana saya memandang panorama yang amat cantik. Tante Dewi sedang membasuh badannya di bawah shower dan tampak terang tubuhnya benar-benar terawat. Walau telah memiliki 2 buah hati namun tubuh Tante Dewi amat terjaga, payudara dengan ukuran kurang lebih 36B masih tampak cepat, bokong yang bulat dan berisi benar-benar membikin penisku segera bangun dengan kencang.

Sambil menyabuni tubuhnya Tante Dewi melirik ke arah selangkanganku dan berkata, “Ndre, lumayan besar juga penis kau.”
Sebenarnya ukuran penisku lazim saja cuma 12,5 cm namun mungkin sebab ngaceng berat jadi tampak besar.

“Jadi mandi enggak? Kok bengong aja? Sabunin punggung Tante dong..”
Saya segera mendekat dan memeluk Tante Dewi, kuciumi lehernya sambil tanganku menggesekkan klitorisnya.
“Wah besar nih klitoris Tante dan lebat juga jembutnya” kataku dalam hati, dan ini membikin birahiku kian tinggi dan kian ganas. Kujilati leher dan punggung Tante Dewi
“Ndree.. Tante meminta disabunin, kok malahan diciumi namun.. ahh.. terus sayang, Ndre isep tetek Tantee..”

Saya segera menuju ke teteknya dan dengan rakus kuhisap putingnya sambil lidahku menggelitik. Tante Dewi kian menggelinjang dan ia menarik-menarik penisku dengan kuat, sempat terkejut dan sakit, namun lama kelamaan terasa sedap. Sesudah puas menghisap payudaranya lalu saya pindah menjilati perutnya, pusarnya dan alhasil tiba dibukit kecil yang lebat hutannya, mulai kujilati bukit itu dan kuhisap klitorisnya sambil kadang kala kugigit perlahan.

“Aah..! Sinting kau Ndre..! Diapakan Tante? Enakk.. sekali sayang,” sambil tangannya menjambak rambutku, Tante Dewi terus mendesah. Kuhisap terus klitoris itu, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang besar. Terus kulakukan ‘foreplay’ itu, hingga alhasil saya berdiri dan kutarik tangannya untuk keluar dari kamar mandi dan menuju ke daerah tidur. Kulanjutkan mengisap klitorisnya dan kumasukkan jariku kedalam vaginanya.
“Aah.. yess.. Ndre terus say”
“Ughh.. yang kuat say, Tante rasanya berkeinginan keluar!”

Saya kian motivasi memainkan lidahku di klitorisnya dan tak lama kemudian terdengar erangan yang panjang,
“Ahh.. Ndree..! Tante keluar..!”
Terasa di mulutku cairan yang terasa asin dan segera kujilat hingga habis.
“Bagaimana Tante?”
“Thanks Andre kau dapat buat Tante puas, rasanya telah lama Tante tak menikmati orgasme.”

Kemudian Tante Dewi terbaring dan saya peluk dengan erat, ia merebahkan kepalanya di dadaku, saya mengecup keningnya dan ia membalas dengan menciumi bibirku. Lama kami berkecupan dengan penuh gairah dan terasa libidonya mulai muncul kembali.
“Mana penismu say, Tante berkeinginan puasin kau.”

Tanpa menunggu lagi kusodorkan ‘adikku’ yang dari tadi telah lama menunggu untuk digarap, dengan tangan yang imut, Tante Dewi mulai mengocok penisku dan dimasukkan ke mulutnya.
“Uh.. sedap sekali Tante.”
“Nikmati ya say, ini baru mulai kokm” kata Tante Dewi.
Sambil mendesah manja, saya merasa ujung penisku dimainkan oleh lidahnya yang terus berputar dan sambil dihisap.
“Tante telah.. nanti saya keluarr..!”

Tanpa memperdulikan kata-kataku ia terus memainkan penis dan bijiku hingga saya alhasil tak bendung dan..
“Tantee.. saya keluar!”
Tante Dewi melepaskan penisku dari mulutnya dan mengocoknya dengan kuat sambil mulutnya membuka
“Croot.. croott..!”

Keluarlah spermaku yang segera mengenai muka dan masuk ke dalam mulut Tante Dewi yang segera ditelan. Sambil membersihkan mukanya yang penuh dengan spermaku, mulutnya kadang kala mengisap penisku yang mulai mengecil.

Kemudian kami beristirahat dalam kondisi bugil, 1/2 jam kemudian birahiku muncul kembali, kucumbui secara pelan Tante Dewi yang masih tertidur, lama-lama terdengar desahan yang amat menggairahkan,

“Mmhh.. uh.. Ndre kau berkeinginan lagi?”
“Iya Tante, enggak pa-pa kan?” tanyaku
“it’s Ok honey, I’m ready to make love with u”,

Kami mengerjakan 69 style, Tante Dewi melepaskan kocokannya dan berdiri diatas selangkanganku. Lalu dia mulai jongkOk sambil mencari penisku untuk dimasukkan ke dalam lubang vaginanya yang sudah berair, sesudah posisi kami sedap dan penisku sudah didalam vaginanya ia mulai naik turun dan mendesah dengan hebat.
“Aah.. ahh.. Ndre sedap sekali!”

Lalu kami berganti posisi menjadi ‘doggy style’, sambil maju mundur penisku di dalam vaginanya kumasukkan juga jempol tanganku kedalam lubang duburnya.
“Nghh.. Nddre.. terus masukin jarimu ke dubur Tante say.”

Tak lama kemudian kulepaskan penisku dan kucoba masukkan kedalam lubang duburnya, auw! sempit sekali perlahan-perlahan kutekan terus.
“Say.. terus masukin penismu..!”
Dan alhasil masuk segala penisku dan kutarik lagi secara pelan dan kumasukkan lagi dan terus menerus bergantian antara lubang duburnya dengan vaginanya hingga alhasil.

“Tante, Andre berkeinginan keluar!”
“Keluarin dimulut Tante saja”

Kutarik penisku dan kumasukkan kedalam mulutnya sambil dihisap, tangannya memainkan bijiku dan
“Ahh! croot.. croot..”
Keluar segala spermaku ke dalam mulutnya dan ia terus mengisap penisku, ngilu rasanya namun enak sekali.

“Andre sayang, kau enggak nyeselkan make love dengan Tante yang telah tua ini?” tanya Tante Dewi.
“Ah tak Tante, Andre malahan berterima kasih dapat bersua dengan Tante sebab andre memperoleh pengalaman baru.”

Sebab kelelahan kami alhasil tertidur dan tak lama kami pulang ke rumah masing-masing sesudah sebelumnya membikin komitmen untuk bersua kembali. Sampai dikala ini, kadang kala kami masih bersua namun tak senantiasa berkaitan intim sebab waktu yang kurang ideal


KedaiCash situs judi online deposit pulsa aman dan terpercaya di Indonesia. 1 Akun bisa main judi bola, sbobet, slot online, casino, poker online. Menang pasti bayar!


Avatarqq merupakan agen situs judi online uang asli yang menawarkan permainan judi poker online Indonesia, dominoqq, domino99, aduq & bandarq dengan sistem permainan yang fair 100% tanpa BOT. Situs Avatarqq juga merupakan bandar judi online terbesar dan terpercaya Di Indonesia dengan transaksi yang tercepat dan pelayanan yang terbaik.


SlotDisney adalah agen slot online terbaik dengan kualitas dan sistem terpercaya dan menjamin keamanan data dan kepuasan dalam bermain. menghadirkan fasilitas demi kepuasan pecinta judi slot online merupakan hal yang di utamakan oleh situs slot disney.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © cerita sex - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -