Popular Post

Popular Posts

Posted by : clarissaachan


Cerita sek – Kami saling menghormati satu sama lain, meski beda usiaku dengan sang ibu cuma 5 tahun, ia 5 tahun lebih tua dariku ketika itu. Sampai terjadilah momen itu, yang tidak pernah kusangka-sangka sebelumnya. Momen yang walhasil merubah diriku 180 derajat.

Seperti pada sabtu sebelumnya, saya bermaksud main ke rumahnya buat caturan. Kupamit pada istriku dan langsung bergegas ke rumahnya. Udara malam itu memang dingin sekali pengaruh hujan lebat selama 2 jam yang terjadi petang tadi. Singkat kata saya telah berada di pintu rumahnya. Kuketuk pintunya, dan tidak lama pintu itu terbuka. Terbukti si ibu yang membukanya.

“Oh Ibu, ada Barinya bu?” tanyaku ramah.

“Nak Surya? oh Barinya lagi pergi tuh…” jawab si ibu sama ramahnya.

“Ke mana, Bu?”

“Ke pesta pernikahan sahabat SMUnya. Baru aja ia jalan…”

“Oh gitu ya?” sahutku. “Jikalau gitu, aku pamit aja deh…”

“Oh, mengapa buru-buru, kan Nak Surya baru hingga?”

“Ah, nggak. Jikalau Bari nggak ada, aku pamit aja deh…”

“Ah, jangan terburu-buru demikian itu. Temani Ibu ya?”

Cerita Sex Terbaru -Walau agak heran dengan permintaannya, saya walhasil berdasarkan juga. Kuikuti ia masuk. Kamipun tidak lama asyik berbincang-bincang di ruang tamunya. Sampai walhasil si ibu menawariku kopi.

“Oh iya, Nak. Keasyikan ngobrol jadi lupa nawari minum. Sejenak aku siapkan dahulu ya…”

“Ah, Ibu. Nggak usah repot-repot…”

“Ah, nggak kok. Masa repot?” kata si ibu sambil tersenyum ramah. Sesudah itu, ia langsung beranjak ke dapur.

Sambil menunggu, kuambil koran terbitan hari ini yang tergolek di meja tetamu lalu kubaca-baca. Sedang asyik kubaca koran itu, tiba-tiba si ibu memanggil dari dapur.

“Nak… Nak, dapat aku meminta bantu?”

“Oh, ada apa, Bu?”

Di baca Juga : Hadiah Sex Keperawanan Anak Bossku

Spontan saya langsung beranjak dari sofa itu dan seketika menghampirinya. Terbukti kompor gas si ibu agak macet dan ia memintaku memperbaikinya. Tepat sedang memperbaikinya, tidak sengaja saya memperhatikan ke arah gundukan payudara si ibu.

Ketika itu si ibu sedang membungkuk memperhatikanku yang sedang sibuk mengutak-atik kompor gasnya yang macet. Apalagi si ibu cuma mengenakan daster yang belahan dadanya agak rendah. Saya seketika terpana memandangnya.
Kecuali besar, payudaranya juga nampak ranum dan kenyal. Tidak kusangka perempuan ini masih mempunyai payudara seindah itu di usianya yang tidak muda lagi. Panorama cantik itu membikin Kontolku mulai tegak membesar dari balik celana jeans yang kukenakan tanpa kusadari. Saya demikian itu terstimulus memperhatikan estetika payudara si ibu.

Di Baca Juga : Nikmatnya Bercinta Dengan Sepupuku Yang Sedang Hamil

Akibatnya sesudah berupaya sekuat kekuatan mengatur malu sekalian mengatur Kontolku agar tidak kian membesar ukurannya, selesai juga permasalahan kompor itu.

“Wah, Nak Surya hebat!” pujinya di sampingku.

“Ah, nggak permasalahan… hanya permasalahan kecil kok Bu” sahutku.

“Jikalau gitu ibu dapat meminta bantu lagi?” katanya sambil menatapku badung dan tersenyum genit.

Walau saya telah menyangka apa yang akan ia meminta itu, tidak urung hatiku berdegub-debar juga menanti pertanyaannya. Apalagi kulihat ia kian mendekatkan dirinya ke tubuhku.

“A.. aa… pa Bu?” lidahku mendadak kelu, menyadari alangkah dekat wajahnya denganku ketika ini.

Sambil mendesah, si ibu berkata parau, “Ibu ingin kau kecup ibu…”

Sambil asyik berkecupan, diraihnya tangan kananku untuk meremasi payudaranya di sebelah kanan, meski dinasihatinya tangan kiriku ke bokongnya. Tangankupun seketika bergerak pandai. Keduanya seketika bergerak badung menjalari payudara dan bokongnya yang ranum dan montok itu.

Si ibu nampak melenguh-lenguh menikmati badungnya tanganku meremasi payudara dan jari-jariku menelusuri belahan bokongnya. Di lain pihak, tangan si ibu aktif meremasi Kontolku dari luar celanaku, membikin juniorku itu kian meradang saja ukurannya.

Kupandangi dengan sepenuh nafsu tubuhnya yang bugil itu. Luar awam! Umur boleh kepala 4, melainkan bodinya tidak keok dengan bodi para perempuan yang lebih muda. Pedoman-petunjuk ketuaan memang tidak dapat ditutupi, melainkan secara garis besar, ia masih sungguh-sungguh menggiurkan bagi para lelaki mana saja yang menatapnya.

Tubuh Nak Surya keren banget deh… Ibu menyukai sama lelaki macho kayak Nak Surya ini…” kata si ibu smabil menatapku penuh nafsu. Ia mendekatiku lalu memelukku lagi. Kedua tangannya bergerak liar, menyentuh-raba bukit dada dan perut simetrisku, lalu bergerak turun ke arah Kontolku. Sesaat kemudian, kami kembali asyik berkecupan liar dan saling meremas apa yang dapat kami remas.

Cuma sejenak kami menjalankan itu. Selanjutnya, kami saling membaringkan diri di atas karpet tebal di ruangan itu. Kami seakan tahu apa yang mesti dikerjakan berikutnya.

Kami menyusun posisi 69 dan tidak lama kami telah asyik saling menjilati alat vital lawan mainnya. Si ibu nampak termotivasi mengulum kemaluanku sambil asyik mengocoknya. Terkadang ia ikut serta menjilat dan meremasi kantung spermaku.

Rasanya sungguh-sungguh dahsyat kulumannya. Malah kuluman istriku tak sedahsyat kulumannya. Tampaknya si ibu ini benar-benar telah lama tak diraba lelaki, sampai kulumannya nampak demikian itu ganas.

Si ibu ambil posisi di bawah, meski saya bergerak menindih di atas tubuh moleknya. Sambil tersenyum mesum, ia buka selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan liang surganya yang sungguh-sungguh cantik nan menggiurkan itu. Membikin jakunku naik-turun berulang kali. Tidak tabah langsung kutuntun Kontolku ke lubang memeknya.

Kugesek-gesekkan sebentar kepala Kontolku di bibir memeknya, sebelum walhasil kudorong perlahan.

“Ssleebb… ssleebbb… bblessshhh…” sedikit demi sedikit Kontolku tertelan liang surganya, memunculkan sensasi sedap yang sulit diterangkan rasanya. Si ibu sendiri nampak meringis-ringis sedap menikmati sodokan kemaluanku yang hangat dan keras ini menjelang liang surganya.

Kontolku terus melaju sampai hingga di komponen terdalam liang surganya. Lalu mulai kupompa ia. Saya bergerak dalam posisi push-up di atasnya. Sementara pantatku bergerak maju-mundur mengebor memeknya. Kian lama gerak pantatku kian kupercepat. Membikin jeritan erotis si ibu kian keras terdengar. Membuatku kian termotivasi dalam menjajah lubang alat kelaminnya.

Peluh mulai mengalir deras membasahi tubuh bugil kami. Si ibu nampak menjerit-jerit keenakan dipompa senjataku. Sepasang tangannya meremasi rambutku. Tidak jarang tangan-tangan itu aktif mencakari punggungku yang liat ini, membikin sedikit pedih di kulitnya sebab kukunya yang agak panjang itu.

Saya sendiri tidak ingin keok. Sambil terus memompa Kontolku dalam-dalam, saya asyik mencumbui bibirnya yang seksi. Saya juga gigit-gigit perlahan lehernya yang mulus kulitnya itu. Terkadang saya menyusui sepasang payudaranya yang menggiurkan itu secara bergantian.

Bokong dan pinggul si ibu nampak bergoyang-goyang liar menyambut sodokan Kontolku, membuatku nyaris edan sebab demikian itu sedap dampaknya di batang Kontolku.

Sekitar 15 menit kemudian si ibu keluar. Ia kian erat memeluk tubuh atletisku yang berair kuyup oleh peluh kami berdua. Kubiarkan ia beristirahat sebentar sesudah orgasmenya itu. Kemudian kembali kuserang ia.

10 menit kemudian, sesudah lebih dari sejam kami bercumbu, jebol juga pertahananku. Kutarik Kontolku keluar dari jepitan memeknya semenit sebelum saya hingga di puncak. Lalu kusemburkan spermaku berkali-kali ke wajah dan payudara si ibu.

Spermaku yang kental dan banyak itu membasahi wajah, leher, payudara dan rambutnya. Dikocoknya batangku, seolah-olah ia tidak puas dengan segala air mani yang kutumpahkan tadi. Setelahnya, ia raih air mani-air mani itu untuk ditelannya sampai habis. Sisanya ia balurkan ke dada dan kedua puting susuku, untuk ia jilati seperti seorang buah hati menjilati sisa-sisa es krimnya. Membuatku meringis-ringis kegelian.

Puas bercumbu, kami sama tergolek di atas sofa. Kami berkelakar sambil sekali-sekali berkecupan dan saling meremas. Sesudahnya saya mandi di rumahnya untuk membersihkan tubuhku dari sisa-sisa pergumulan dahsyat tadi, supaya tak ketahuan istriku. Selesai mandi, si ibu membuatkanku teh manis hangat dengan makanan ringan ringan. Kamipun berbincang-bincang sebentar seperti tak ada terjadi apa-apa di antara kami.

Kali ini semuanya terasa berbeda. Meski saya sungguh-sungguh menyesal sudah mengkhianati istriku, saya tidak dapat menipu diriku sendiri jika perselingkuhan itu rupanya sedap juga. Amat sedap malahan. Ibarat jika selama ini kita cuma makan ‘opor’ di rumah tangga kita, selingkuh berarti kita makan ‘opor’ di luar sana, melainkan dengan jenis, rasa dan sensasi yang berbeda.

Itu saya hingga di depan pagar rumahku sendiri, sesungging senyum tiba-tiba timbul di sudut bibirku. Saya merasa yakin, bahwa perselingkuhan ini bukanlah yang pertama dan terakhir kalinya terjadi dalam hidupku.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © cerita sex - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -